LAPORAN OBSERVASI
PERPUSTAKAAN KHUSUS RUMAH SAKIT USU
ILMU
PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI-S1 USU
I.
PENDAHULUAN
Obeservasi
ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan
sengaja yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan informasi-informasi
yang didapatkan. Kegiatan observasi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan terhadap objek yang diamati. Dalam hal ini
objek yang diobservasi adalah perpustakaan.
Pengertian
perpustakaan menurut Reitz (yang dikutip pada buku Jonner Hasugian,2009:70)
adalah “Perpustakaan adalah koleksi atau
sekumpulan koleksi buku atau badan lainnya yang diorganisasikan dan dipelihara
untuk pengguna/keperluan (membaca,konsultasi,belajar,meneliti) dikelola oleh
pustakawan dan staf terlatih lainnya dalam rangka menyediakan layanan untuk
memenuhi kebutuhan pengguna”. Berdasarkan perkembangannya, perpustakaan terdiri
dari beberapa jenis, yaitu perpustakaan nasional, perpustakaan umum,
perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi.
Namun, dari banyaknya istilah dan jenis perpustakaan, berdasarkan sifat dan
golongannya, perpustakaan terbagi dalam perpustakaan khusus dan perpustakaan
umum.
Perpustakaan
khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi
lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama
berhubungan dengan penelitian dan pengembangan. Perpustakaan khusus biasanya
juga mempunyai karakteristik khusus apabila dilihat dari fungsi, subyek yang
ditangani, koleksi yang dikelola, pemakai yang dilayani, dan kedudukannya.
Sehingga dari hal tersebut nantinya akan terlihat dengan jelas perbedaannya
dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya, salah satunya adalah
perpustakaan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
Perpustakaan
RS USU merupakan perpustakaan yang terintegrasi langsung dengan perpustakaan
pusat USU, baik dari segi pelayanan, pengolahan, pengatalogan dan lainnya.
Kerjasama perpustakaan juga saling terintegrasi, hanya saja di perpustakaan RS
USU koleksinya lebih dominan pada bidang kesehatan, yang terletak di kelas 610.
Alasan
kelompok kami memilih melakukan observasi di Perpustakaan RS USU adalah karena kami
ingin mengetahui bagaimana pengelolaan perpustakaan khusus di Rumah Sakit USU
beserta sistem yang digunakan. Selain itu, alasan kami memilih observasi di
Perpustakaan RS USU karena lokasinya yang dekat dengan kampus.
II.
KAJIAAN
TEORI
1.
Defenisi
Perpustakaan Khusus
Menurut
Sulistyo Basuki(1991 : 49) Perpustakaan Khusus merupakan perpustakaan sebuah
departemen, lembaga negara, lembaga penulisan, organisasi massa, militer,
industri maupun perusahaan swasta.Sedangkan menurut Sutjipto(2004 : 6)
Perpustakaan
Khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta)
atau perusahaan yang mempunyai misi tertentu dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan lingkungannya, baik dalam hal pengelolaan maupun pelayanan informasi
bahan pustaka dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan tugas dan
fungsi lembaga yang bersangkutan maupun sumber daya manusiannya.
Sedangkan
menurut Nur Cahyono(2004 : 9) yang mengatakan bahwa Perpustakaan Khusus adalah
perpustakaan yang memberikan jasa pencarian informasi kepada pemustaka tertentu
dengan ruang lingkup subyek khusus.
2.
Fungsi
Perpustakaan Khusus
Fungsi
perpustakaan khusus secara khusus yaitu :
a.
Mengembangkan koleksi
yang menunjang kinerja lembaga induknya.
b.
Menjadi focal point
untuk informasi terbitan lembaga induknya, yaitu menyediakan koleksi yang
berhubungan dengan panduanpanduan birokrasi, koleksi yang sesuai dengan
kebutuhan kedinasan dan perlu melakukan identifikasi kebutuhan koleksi berdasarkan
kebutuhan personal.
c.
Mengorganisasi lembaga
induknya. Merupakan pusat informasi tentang substansi kedinasan.
d.
Mendayagunakan koleksi,
dilakukan dalam rangka memberikan layanan kepada para pemustaka
e.
Menerbitkan literature
sekunder dan tersier dalam bidang lembaga induknya, baik cetak maupun
elektronik.
f.
Menyelenggarakan
pendidikan pemustaka.
g.
Melestarikan materi
perpustakaan, baik preventif maupun kuratif; Menyediakan sarana atau tempat
untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus menerus,
diolah dan diproses.
h.
Ikut serta dalam
kerjasama perpustakaan serta jaringan informasi. Poernomowati (2010 : 4) dalam
(Bimbingan Teknis Perpustakaan Khusus, 2010)
3.
Tujuan
Perpustakaan Khusus
Perpustakaan
khusus memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a.
Menciptakan dan
memantapkan kebiasaan membaca masyarakat
b.
Memberikan layanan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
c.
Mengusahakan agar semua
anggota masyarakat dapat mengakses segala macam informasi yang tersedia
d.
Memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
(Sutarno, 2006 : 52-53)
4.
Koleksi
Yuyum
(2010 : 7) dalam Bimbingan Teknis Perpustakaan Khusus, 2010 “Koleksi
Perpustakaan khusus adalah semua hasil karya tulis, karya cetak (printed
materials), dan atau karya rekam (non printed materials) yang dikumpulkan dan
diproses berdasarkan aturan tertentu untuk dilayankan dalam rangka memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan
pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi”.
Pada
dasarnya, jenis koleksi perpustakaan dibagi menjadi dua, yaitu koleksi tercetak
(printed materials) seperti buku, majalah, dan koran dan koleksi non cetak (non
printed materials) seperti kaset dan VCD.
5.
Layanan
Ada
dua jenis sistem layanan perpustakaan menurut Alfiah(2004 : 5), yaitu sistem
terbuka (open access) dan sistem tertutup (close access).
1)
Sistem Layanan Terbuka
Sistem
layanan terbuka adalah suatu sistem yang memperbolehkan pemustaka perpustakaan
masuk ke ruang koleksi untuk melihat-lihat, mebuka-buka buku dan mengambilnya
untuk dibaca ditempat atau dipinjam untuk dibawa pulang.
2)
Sistem Layanan Tertutup
Sistem
layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak memperbolehkan pemustaka
masuk ke ruang koleksi perpustakaan. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan
bahwa sistem layanan terbuka memberikan kesempatan kepada pemustaka untuk
menelusuri secara langsung koleksi yang dibutuhkan, sedangkan sistem layanan
tertutup tidak memberikan kesempatan kepada pemustaka untuk melakukan
penelusuran secara langsung melainkan melalui pustakawan.
6.
Sarana
dan Prasarana
Menurut
Daryanto “sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dsb. Sedangkan prasarana
adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya:
lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, dsb. Menurut Darmono
(2011) dalam jurnal Fitri Mutia terdapat beberapa perlengkapan pokok (umum)
yang dibutuhkan perpustakaan antara lain:
1)
Rak
atau lemari buku; berfungsi untuk menempatkan koleksi buku.
2)
Rak
surat kabar; berfungsi untuk meletakkan surat kabar agar tidak mudah rusak atau
sobek.
3)
Rak
majalah; berfungsi untuk meletakkan majalah.
4)
Meja
dan kursi baca; perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan untuk
melayani pengguna perpustakaan yang ingin membaca koleksi buku di ruang baca
perpustakaan
5)
Meja
dan kursi kerja; berguna bagi staf perpustakaan untuk melaksanakan aktivitas
dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
6)
Meja
sirkulasi; berfungsi untuk melayani pengguna yang akan meminjam atau
mengembalikan koleksi buku perpustakaan.
7)
Lemari
katalog; berfungsi untuk menyimpan katalog kartu.
8)
Kereta
buku; berfungsi untuk mengangkut buku yang dikembalikan oleh pengguna
perpustakaan (dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku yang telah
diproses di bagian pembinaan koleksi ke rak buku.
9)
Papan
display; berfungsi untuk memamerkan koleksi buku baru yang akan dilayankan oleh
perpustakaan.
III.
METODE
PENULISAN
Penulisan
makalah ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara
langsung dengan narasumber. Narasumber dalam kegiatan wawancara ini adalah
seorang pustakawan di Perpustakaan Rumah Sakit USU. Selain melakukan wawancara,
penulisan laporan ini juga mengambil teori dari sumber literatur lain seperti
buku, jurnal dan artikel.
IV.
PEMBAHASAN
Perpustakaan
RS USU merupakan perpustakaan cabang dari Perpustakaan USU. Perpustakaan RS USU
adalah perpustakaan khusus yang memiliki koleksi khusus bidang kedokteran.
Perpustakaan RS USU berdiri pada tahun 2016.
1.
Layanan
Jam
layanan Perpustakaan RS USU pada hari senin s.d jumat adalah selama 7 jam 30 menit
(08.00-15.30); jadi jam layanan Perpustakaan RS USU adalah 45 jam 30 menit
perminggu. Dalam hal ini jam layanan Perpustakaan RS USU telah mencapai SNI dan
SNP yaitu selama 7 jam
per hari dan 45 jam per minggu. Layanan perpustakaan yang ada di Perpustakaan
RS USU ada beberapa layanan yaitu:
1. Layanan
baca di tempat, yaitupenggunadapatmembacakoleksi
di ruangbacaperpustakaan.
2.
Layanan sirkulasi/peminjaman, yaitu pengguna dapat melakukan transaksi pinjaman,
pengembalian dan perpanjangan pinjaman di lokasi perpustakaan terdekat dengan pengguna.
Buku yang dapat dipinjam oleh pengguna adalah sebanyak 5 buku, dan waktu
peminjaman adalah selama 2 minggu, serta perpanjangan peminjaman buku dapat
dilakukan sebanyak 2 kali.
3.
Layanan referensi, yaitulayanan yang bertujuan membantu dan membimbing pengguna
dalam penelusuran informasi dari berbagai sumber.
4.
Layanan secara
eletronik, yaitu OPAC, internet, dan penelusuran literatur secara online.
2.
Koleksi
Jumlah
koleksi yang ada di Perpustakaan RS USU adalah sebanyak 800 judul dan 830
eksamplar. Seluruh koleksi ini merupakan koleksi mengenai bidang ilmu kedokteran
dengan nomor kelas 610 – 617.
Selain buku, Perpustakaan RS USU juga melanggan majalah cetak dan koran,
majalah yang dilanggan sebanyak 7 majalah yaitu: Tempo, Parlementara, Brafo
PMK, Media Keuangan, Edukasi Keuangan, Media Nusatiga, dan Indonesian Inspire, sedangkan
koran yang dilanggan ada 2 koran yaitu: Waspada dan Sinar Indonesia Baru. Untuk
koleksi referensinya, Perpustakaan RS USU memiliki koleksi handbook bidang
kedokteran. Sedangkan untuk jurnal tercetak tidak ada di Perpustakaan RS USU.
3.
Anggota
Yang
menjadi anggota Perpustakaan RS USU adalah mahasiswa dan dosen USU. Selain mahasiswa dan dosen USU, orang lain
yang ingin mendaftar menjadi anggota perpustakaan harus mendaftar langsung ke
perpustakaan pusat USU denganpersyaratan yang telahdiaturdalamPeraturanRektor USU Nomor 12 Tahun
2017 tentangPerpustakaan.
4.
Pustakawan
Pustakawan
yang ada di Perpustakaan RS USU hanya ada 1 orang, beliau adalah Ridwan
Aminuddin,
5.
Sarana
dan Prasarana
Ruang
Perpustakaan RS USU berada di lantai 4 rumah sakit (sebelumnya berada di lantai 3. Luas ruang
Perpustakaan RS USU adalah 90 m2. Seluruh koleksi, ruang baca,
sirkulasi, referensi berada dalam satu ruangan ini. Sarana dan prasarana yang
dimiliki Perpustakaan RS USU antara lain:
1.
Rak buku
2.
Rak penitipan tas
3.
2 meja baca
4.
2 buah sofa panjang
5.
10 kursi baca
6.
1 unit komputer dengan
akses internet
7.
AC
8.
Stop kontak
9.
Alat pemadam kebakaran
6.
Kegiatan
Pustakawan
Kegiatan
yang pernah dilakukan pustakawan perpustakaan adalah mengikuti sosialisasi
penggunaan aplikasi Clinical Key, Medline, MoM (Mission of Medicine), dan
E-journal.
V.
SIMPULAN
Simpulan dari
observasi ini adalah:
1.
Perpustakaan RS USU
sudah terintegrasi dengan Perpustakaan USU, sehingga semua layanan yang ada di
Perpustakaan RS USU sama dengan Perpustakaan USU.
2.
Dalam hal jam layanan
Perpustakaan RS USU telah mencapai SNI dan SNP yaitu selama 7 jam 35 menit per hari dan 45 jam per minggu.
3.
Jumlah koleksi yang ada
di Perpustakaan RS USU adalah sebanyak 741 judul dan 830 eksamplar. Seluruh
koleksi ini merupakan koleksi mengenai bidang ilmu kedokteran dengan nomor
kelas 610 – 617.
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah.2018.
Perpustakaan, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan.Padang: Jurnal Imam Bonjol,
Vol. 2, No. 1: 30-35
Fitri
Mutia. Sarana dan Prasarana Ruang Perpustakaan Sebagai Aspek Kekuatan Dalam
Mengembangkan Perpustakaan. Surabaya: Jurnal Unair.
Hayulia,
dkk.2013. Manajemen Sarana dan Prasarana Perpustakaan. Yogyakarta: Universitas
Sunan Kalijaga. Diambil dari:http://www.academia.edu/6851163/Manajemen_Sarana_dan_Prasarana_Perpustakaan
(08 Oktober 2018)
Hasugian,
Jonner.2009. Dasaar-asar Ilmu perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar