Pertemuan 4

LAPORAN OBSERVASI PERPUSTAKAAN KHUSUS RUMAH SAKIT USU

                                     ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI-S1 USU


     I.              PENDAHULUAN
Obeservasi ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan informasi-informasi yang didapatkan. Kegiatan observasi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan dan pengetahuan terhadap objek yang diamati. Dalam hal ini objek yang diobservasi adalah perpustakaan.
Pengertian perpustakaan menurut Reitz (yang dikutip pada buku Jonner Hasugian,2009:70) adalah  “Perpustakaan adalah koleksi atau sekumpulan koleksi buku atau badan lainnya yang diorganisasikan dan dipelihara untuk pengguna/keperluan (membaca,konsultasi,belajar,meneliti) dikelola oleh pustakawan dan staf terlatih lainnya dalam rangka menyediakan layanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna”. Berdasarkan perkembangannya, perpustakaan terdiri dari beberapa jenis, yaitu perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan perguruan tinggi. Namun, dari banyaknya istilah dan jenis perpustakaan, berdasarkan sifat dan golongannya, perpustakaan terbagi dalam perpustakaan khusus dan perpustakaan umum.
Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama berhubungan dengan penelitian dan pengembangan. Perpustakaan khusus biasanya juga mempunyai karakteristik khusus apabila dilihat dari fungsi, subyek yang ditangani, koleksi yang dikelola, pemakai yang dilayani, dan kedudukannya. Sehingga dari hal tersebut nantinya akan terlihat dengan jelas perbedaannya dengan perpustakaan-perpustakaan pada umumnya, salah satunya adalah perpustakaan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
Perpustakaan RS USU merupakan perpustakaan yang terintegrasi langsung dengan perpustakaan pusat USU, baik dari segi pelayanan, pengolahan, pengatalogan dan lainnya. Kerjasama perpustakaan juga saling terintegrasi, hanya saja di perpustakaan RS USU koleksinya lebih dominan pada bidang kesehatan, yang terletak di kelas 610.
Alasan kelompok kami memilih melakukan observasi di Perpustakaan RS USU adalah karena kami ingin mengetahui bagaimana pengelolaan perpustakaan khusus di Rumah Sakit USU beserta sistem yang digunakan. Selain itu, alasan kami memilih observasi di Perpustakaan RS USU karena lokasinya yang dekat dengan kampus.

    II.            KAJIAAN TEORI
1.      Defenisi Perpustakaan Khusus
Menurut Sulistyo Basuki(1991 : 49) Perpustakaan Khusus merupakan perpustakaan sebuah departemen, lembaga negara, lembaga penulisan, organisasi massa, militer, industri maupun perusahaan swasta.Sedangkan menurut Sutjipto(2004 : 6)
Perpustakaan Khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta) atau perusahaan yang mempunyai misi tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan lingkungannya, baik dalam hal pengelolaan maupun pelayanan informasi bahan pustaka dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan tugas dan fungsi lembaga yang bersangkutan maupun sumber daya manusiannya.
Sedangkan menurut Nur Cahyono(2004 : 9) yang mengatakan bahwa Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang memberikan jasa pencarian informasi kepada pemustaka tertentu dengan ruang lingkup subyek khusus.
2.      Fungsi Perpustakaan Khusus
Fungsi perpustakaan khusus secara khusus yaitu :
a.       Mengembangkan koleksi yang menunjang kinerja lembaga induknya.
b.      Menjadi focal point untuk informasi terbitan lembaga induknya, yaitu menyediakan koleksi yang berhubungan dengan panduanpanduan birokrasi, koleksi yang sesuai dengan kebutuhan kedinasan dan perlu melakukan identifikasi kebutuhan koleksi berdasarkan kebutuhan personal.
c.       Mengorganisasi lembaga induknya. Merupakan pusat informasi tentang substansi kedinasan.
d.      Mendayagunakan koleksi, dilakukan dalam rangka memberikan layanan kepada para pemustaka
e.       Menerbitkan literature sekunder dan tersier dalam bidang lembaga induknya, baik cetak maupun elektronik.
f.       Menyelenggarakan pendidikan pemustaka.
g.      Melestarikan materi perpustakaan, baik preventif maupun kuratif; Menyediakan sarana atau tempat untuk menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus menerus, diolah dan diproses.
h.      Ikut serta dalam kerjasama perpustakaan serta jaringan informasi. Poernomowati (2010 : 4) dalam (Bimbingan Teknis Perpustakaan Khusus, 2010)

3.      Tujuan Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a.       Menciptakan dan memantapkan kebiasaan membaca masyarakat
b.      Memberikan layanan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
c.       Mengusahakan agar semua anggota masyarakat dapat mengakses segala macam informasi yang tersedia
d.      Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan. (Sutarno, 2006 : 52-53)

4.      Koleksi
Yuyum (2010 : 7) dalam Bimbingan Teknis Perpustakaan Khusus, 2010 “Koleksi Perpustakaan khusus adalah semua hasil karya tulis, karya cetak (printed materials), dan atau karya rekam (non printed materials) yang dikumpulkan dan diproses berdasarkan aturan tertentu untuk dilayankan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi”.
Pada dasarnya, jenis koleksi perpustakaan dibagi menjadi dua, yaitu koleksi tercetak (printed materials) seperti buku, majalah, dan koran dan koleksi non cetak (non printed materials) seperti kaset dan VCD.
5.      Layanan
Ada dua jenis sistem layanan perpustakaan menurut Alfiah(2004 : 5), yaitu sistem terbuka (open access) dan sistem tertutup (close access).
1)      Sistem Layanan Terbuka
Sistem layanan terbuka adalah suatu sistem yang memperbolehkan pemustaka perpustakaan masuk ke ruang koleksi untuk melihat-lihat, mebuka-buka buku dan mengambilnya untuk dibaca ditempat atau dipinjam untuk dibawa pulang.
2)      Sistem Layanan Tertutup
Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak memperbolehkan pemustaka masuk ke ruang koleksi perpustakaan. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem layanan terbuka memberikan kesempatan kepada pemustaka untuk menelusuri secara langsung koleksi yang dibutuhkan, sedangkan sistem layanan tertutup tidak memberikan kesempatan kepada pemustaka untuk melakukan penelusuran secara langsung melainkan melalui pustakawan.

6.      Sarana dan Prasarana
Menurut Daryanto “sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium, dsb. Sedangkan prasarana adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya: lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, dsb. Menurut Darmono (2011) dalam jurnal Fitri Mutia terdapat beberapa perlengkapan pokok (umum) yang dibutuhkan perpustakaan antara lain:
1)      Rak atau lemari buku; berfungsi untuk menempatkan koleksi buku.
2)      Rak surat kabar; berfungsi untuk meletakkan surat kabar agar tidak mudah rusak atau sobek.
3)      Rak majalah; berfungsi untuk meletakkan majalah.
4)      Meja dan kursi baca; perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan untuk melayani pengguna perpustakaan yang ingin membaca koleksi buku di ruang baca perpustakaan
5)      Meja dan kursi kerja; berguna bagi staf perpustakaan untuk melaksanakan aktivitas dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
6)      Meja sirkulasi; berfungsi untuk melayani pengguna yang akan meminjam atau mengembalikan koleksi buku perpustakaan.
7)      Lemari katalog; berfungsi untuk menyimpan katalog kartu.
8)      Kereta buku; berfungsi untuk mengangkut buku yang dikembalikan oleh pengguna perpustakaan (dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku yang telah diproses di bagian pembinaan koleksi ke rak buku.
9)      Papan display; berfungsi untuk memamerkan koleksi buku baru yang akan dilayankan oleh perpustakaan.
 III.            METODE PENULISAN
Penulisan makalah ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan narasumber. Narasumber dalam kegiatan wawancara ini adalah seorang pustakawan di Perpustakaan Rumah Sakit USU. Selain melakukan wawancara, penulisan laporan ini juga mengambil teori dari sumber literatur lain seperti buku, jurnal dan artikel.
 IV.            PEMBAHASAN
Perpustakaan RS USU merupakan perpustakaan cabang dari Perpustakaan USU. Perpustakaan RS USU adalah perpustakaan khusus yang memiliki koleksi khusus bidang kedokteran. Perpustakaan RS USU berdiri pada tahun 2016. 
1.      Layanan
Jam layanan Perpustakaan RS USU pada hari senin s.d jumat adalah selama 7 jam 30 menit (08.00-15.30); jadi jam layanan Perpustakaan RS USU adalah 45 jam 30 menit perminggu. Dalam hal ini jam layanan Perpustakaan RS USU telah mencapai SNI dan SNP yaitu selama 7 jam per hari dan 45 jam per minggu. Layanan perpustakaan yang ada di Perpustakaan RS USU ada beberapa layanan yaitu:
1.      Layanan baca di tempat, yaitupenggunadapatmembacakoleksi di ruangbacaperpustakaan.
2.      Layanan sirkulasi/peminjaman, yaitu pengguna dapat melakukan transaksi pinjaman, pengembalian dan perpanjangan pinjaman di lokasi perpustakaan terdekat dengan pengguna. Buku yang dapat dipinjam oleh pengguna adalah sebanyak 5 buku, dan waktu peminjaman adalah selama 2 minggu, serta perpanjangan peminjaman buku dapat dilakukan sebanyak 2 kali.
3.      Layanan referensi, yaitulayanan yang bertujuan membantu dan membimbing pengguna dalam penelusuran informasi dari berbagai sumber.
4.      Layanan secara eletronik, yaitu OPAC, internet, dan penelusuran literatur secara online.


2.      Koleksi
Jumlah koleksi yang ada di Perpustakaan RS USU adalah sebanyak 800 judul dan 830 eksamplar. Seluruh koleksi ini merupakan koleksi mengenai bidang ilmu kedokteran dengan nomor kelas 610 – 617. Selain buku, Perpustakaan RS USU juga melanggan majalah cetak dan koran, majalah yang dilanggan sebanyak 7 majalah yaitu: Tempo, Parlementara, Brafo PMK, Media Keuangan, Edukasi Keuangan, Media Nusatiga, dan Indonesian Inspire, sedangkan koran yang dilanggan ada 2 koran yaitu: Waspada dan Sinar Indonesia Baru. Untuk koleksi referensinya, Perpustakaan RS USU memiliki koleksi handbook bidang kedokteran. Sedangkan untuk jurnal tercetak tidak ada di Perpustakaan RS USU.
3.      Anggota
Yang menjadi anggota Perpustakaan RS USU adalah mahasiswa dan dosen USU.  Selain mahasiswa dan dosen USU, orang lain yang ingin mendaftar menjadi anggota perpustakaan harus mendaftar langsung ke perpustakaan pusat USU denganpersyaratan yang telahdiaturdalamPeraturanRektor USU Nomor 12 Tahun 2017 tentangPerpustakaan.
4.      Pustakawan
Pustakawan yang ada di Perpustakaan RS USU hanya ada 1 orang, beliau adalah Ridwan Aminuddin,

5.      Sarana dan Prasarana
Ruang Perpustakaan RS USU berada di lantai 4 rumah sakit (sebelumnya berada di lantai 3. Luas ruang Perpustakaan RS USU adalah 90 m2. Seluruh koleksi, ruang baca, sirkulasi, referensi berada dalam satu ruangan ini. Sarana dan prasarana yang dimiliki Perpustakaan RS USU antara lain:
1.      Rak buku
2.      Rak penitipan tas
3.      2 meja baca
4.      2 buah sofa panjang
5.      10 kursi baca
6.      1 unit komputer dengan akses internet
7.      AC
8.      Stop kontak
9.      Alat pemadam kebakaran

6.      Kegiatan Pustakawan
Kegiatan yang pernah dilakukan pustakawan perpustakaan adalah mengikuti sosialisasi penggunaan aplikasi Clinical Key, Medline, MoM (Mission of Medicine), dan E-journal.


    V.            SIMPULAN
Simpulan dari observasi ini adalah:
1.      Perpustakaan RS USU sudah terintegrasi dengan Perpustakaan USU, sehingga semua layanan yang ada di Perpustakaan RS USU sama dengan Perpustakaan USU.
2.      Dalam hal jam layanan Perpustakaan RS USU telah mencapai SNI dan SNP yaitu selama 7 jam 35 menit per hari dan 45  jam per minggu.
3.      Jumlah koleksi yang ada di Perpustakaan RS USU adalah sebanyak 741 judul dan 830 eksamplar. Seluruh koleksi ini merupakan koleksi mengenai bidang ilmu kedokteran dengan nomor kelas 610 – 617.






DAFTAR PUSTAKA

Fatimah.2018. Perpustakaan, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan.Padang: Jurnal Imam Bonjol, Vol. 2, No. 1: 30-35
Fitri Mutia. Sarana dan Prasarana Ruang Perpustakaan Sebagai Aspek Kekuatan Dalam Mengembangkan Perpustakaan. Surabaya: Jurnal Unair.
Hayulia, dkk.2013. Manajemen Sarana dan Prasarana Perpustakaan. Yogyakarta: Universitas Sunan Kalijaga. Diambil dari:http://www.academia.edu/6851163/Manajemen_Sarana_dan_Prasarana_Perpustakaan (08 Oktober 2018)
Hasugian, Jonner.2009. Dasaar-asar Ilmu perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diklat Promosi Perpustakaan Angkaran II Tahun 2023

Diklat Promosi Perpustakaan Berbasis Digital II Tahun 2023   TUJUAN PROMOSI DAN PEMASARAN LAYANAN PERPUSTAKAAN  1. Tujuan dasar dibalik prom...